Pada praktikum kali ini kami melakukan pengujian kuat tekan beton yang sudah kami buat pada pekan sebelumnya serta pengujian kuat tarik baja
Pengujian dilakukan dengan alat Universal Testing Machine (UTM) dengan prosedur :
1. Beton kering yang direndam dalam air (curing) dikeluarkan sehari sebelum pengujian
2. Setelah sehari dikeringkan, beton dilapisi dengan sulfur (proses caping)
3. Setelah proses caping, beton ditimbang dan ditempatkan pada mesin penguji
4. Mesin penguji bekerja dengan menekan beton sampai beton hancur
5. Catat kuat tekan saat beton hancur
Beton yang di-curing |
Uji Tekan Beton dengan UTM |
Untuk uji tarik baja, ada 8 baja yang kami uji yaitu 4 baja polos dan 4 baja ulir dengan diameter dan panjang yang berbeda. Tujuannya agar kami mengetahui pengaruh bentuk permukaan, diameter, dan panjang terhadap kuat tarik baja. Dalam pengujian tersebut juga, terdapat 2 alat yang digunakan yaitu Universal Testing Machine (UTM) dan strain gauge yang fungsi sama tetapi UTM tidak langsung memberikan data tegangan dan regangan, data yang dihasilkan berupa grafik deformasi alat terhadap beban.
Prosedur Kerjanya
1. Menyiapkan baja benda uji
2. Mengukur diameter dan panjang awal setiap benda uji
3. Menimbang massa setiap benda uji
4. Melakukan kalibrasi alat (pada mesin UTM)
5. Memasang benda uji ke mesin UTM (sumbu alat penjepit berhimpit dengan sumbu benda uji)
6. Menjalankan mesin UTM. Benda uji ditarik dengan penambahan beban yang konstan hingga benda uji putus (selama proses penarikan akan tergambar grafik pada load cell)
7. Mengukur diameter penampang dan panjang akhir benda uji yang telah putus
Penimbangan Baja |
Pengukuran Diameter Baja |
Uji Tarik Baja |
Dari hasil percobaan kelompok kami menyimpulkan bahwa kuat tekan maksimum dan kuat luluh dipengaruhi oleh diameter baja dan jenis baja. Kuat tarik baja berbanding lurus dengan diameter baja tersebut sehingga pada saat diameter diperbesar maka kuat tarik dan kuat luluh baja juga menjadi semakin besar. Selain itu, didapatkan data bahwa baja ulir memiliki kekuatan yang lebih besar jika dibandigkan dengan baja polos. Dan dari hasil percobaan menunjukkan bahwa penggunaan alat strain gauge memiliki efisiensi atau keakuratan yang tinggi yaitu hampir 100%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar