Barangkali yang paling sederhana untuk menjelaskan cara kerja proteksi katodik dengan anoda korban adalah menggunakan konsep tentang sel korosi basah seperti. Kaidah umum dari sel korosi basah adalah bahwa dalam suatu sel, anodalah yang terkorosi, sedangkan yang tidak terkorosi adalah katoda. Anoda-anoda yang dihubungkan ke struktur dengan tujuan mengefektifkan perlindungan terhadap korosi dengan cara ini disebut anoda korban (sacrificial anodes). Kita dapat memanfaatkan pengetahuan mengenai deret galvanik untuk memilih suatu bahan yang akan menjadi anoda. Anoda korban yang biasa digunakan di lingkungan pantai diantaranya adalah seng dan aluminium.
Gambar cara kerja anoda korban
Sel korosi basah sederhana |
Dalam keadaan normal aluminium mengalami korosi sumuran dalam air laut diakibatkan oleh lapisan oksida yang bersifat katodik yang selalu membungkus logam itu ketika masih berada di udara bebas. Unsur paduan yang ditambahkan dapat mencegah terbentuknya selaput oksida yang merata, merekat erat dan protektif sehingga kegiatan galvanik terus berlangsung. Dengan tujuan inilah orang mengembangkan paduan aluminium yang menggunakan seng dan air raksa atau seng dan indium. Paduan aluminium mempunyai nisbah daya listrik/berat yang lebih besar dibandingkan dengan paduan seng dan penggunaan paduan aluminium mulai menggantikan penggunaan seng dalam beberapa penerapan khususnya pada industri lepas pantai.
Anoda korban yang dianjurkan untuk dipakai pada kapal berdasarkan Biro Klasifikasi Indonesia dalam Regulation for the Corrosion Protection and Coating System dapat di lihat pada gambar berikut.
Jenis anoda korban pada kapal menurut rulus BKI |
Cr = (K.W)/(D.A.T)
dimana :
CR = Laju korosi (mm/th)
W = Massa yang terkorosi (gram)
A = Luas tercelup (cm2)
K = 8.76 x 104
T = Waktu (jam)
D = Densitas (gram/cm3)
Perhitungan Kebutuhan Anoda Korban kapal
Luas permukaan basah (wetted surface area) merupakan rancang bangun luas permukaan lambung kapal yang tercelup di dalam air laut sangatlah diperlukan, untuk menentukan berapa banyak anoda yang diperlukan, tempat peletakan anoda korban, dan lain sebagainya.
Langkah-langkah perhitungan kebutuhan anoda kapal secara garis besar yaitu sebagai berikut :
1. Perhitungan permintaan arus (Ic)
2. Perhitungan masa anoda korban
3. Kemampuan material anoda korban
4. Faktor guna anoda korban (u)
5. Perhitungan arus keluar
Sumber :
http://kapal-cargo.blogspot.co.id/2011/05/anoda-korban-pada-kapal.html
http://kapal-cargo.blogspot.co.id/2011/05/menghitung-anoda-korban-pada-kapal.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar