Untuk menghasilkan baja, banyak proses yang
dilakukan, membutuhkan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga dapat dipakai
untuk berbagai keperluan.
Untuk memudahkan dalam
pembentukan “pellet” maka ditambahkan tanah liat, sehingga dapat dirol menjadi
bentuk bulat.Setelah proses awal
dilakukan, maka bijih besi diproses pada dapur tinggi. Dapur tinggi mempunyai
konstruksi yang cukup besar dengan ketinggian mencapai
100 meter. Dinding luar terbuat dari baja dan bagian dalam dilapisi batu tahan
api yang mampu menahan temperatur tinggi.
Pada bagian atas dapur tinggi terdapat corong untuk
memasukkan bahan baku, yaitu bijih besi, kokas dan batu kapur. Kokas adalah
batu bara yang telah diproses (disuling kering) sehingga dapat menghasilkan
panas yang tinggi. Batu kapur berfungsi untuk mengikat bahan-bahan yang tidak
diperlukan.
1. Pembuatan Besi Kasar
Besi kasar adalah hasil pengolahan dari bijih besi
dengan melalui beberapa proses. Proses awal adalah dengan mengurangi
senyawa-senyawa dan zat-zat lain yang terkandung dalam bijih besi dengan tahap
sebagai berikut:
• Dibersihkan.
•
Dipecah-pecah dan digiling sampai halus,
sehingga partikel besi dapat dipisahkan dari bahan yang tidak diperlukan
menggunakan magnit.
• Dibentuk menjadi
“pellet” (bulatan-bulatan kecil), diameter ± 14 mm.
Proses pada dapur tinggi adalah dengan meniupkan
udara panas ke dalam dapur tinggi untuk membakar kokas dengan temperatur ±
2000°C. Cairan besi dan terak akan turun ke dasar dapur tinggi secara
perlahan-lahan dan selanjutnya dituang ke kereta khusus. Hasil ini disebut besi
kasar, yang kemudian dapat diproses lebih lanjut menjadi baja.
2. Proses
Pembuatan Baja
Besi kasar dari hasil proses dapur tinggi, kemudian
diproses lanjut untuk dijadikan berbagai jenis baja.
Ada beberapa
proses yang dilakukan untuk merubah besi kasar menjadi baja:
Dapur
Baja Oksigen (Proses Bassemer)
Dewasa ini, besi kasar diproduksi dengan menggunakan
dapur bijih besi (blast furnace) yang berisi kokas pada lapisan paling
bawah, kemudian batu kapur dan bijih besi. Kokas terbakar dan menghasilkan gas
CO yang naik ke atas sambil mereduksi oksida besi. Besi yang telah tereduksi
melebur dan terkumpul di bawah
tanur menjadi
besi kasar yang biasanya mengandung Karbon (C), Mangan (Mn), Silicon
(Si),
Nikel (Ni), Fosfor (P), Belerang (S). Kemudian leburan besi dipindahkan
ke tungku lain (converter) dan dihembuskan gas oksigen untuk mengurangi
kandungan karbon.
Kemudian, udara (oksigen) yang didinginkan dengan
air dan kecepatan tinggi ditiupkan ke cairan logam. Ini akan bereaksi dengan
cepat antara karbon dan kotoran-kotoran lain yang akan membentuk terak yang
mengapung pada permukaan cairan. Dapur dimiringkan, maka cairan logam akan keluar
melalui saluran yang kemudian ditampung dalam kereta-kereta tuang.
penempaan
dingin, perlakuan panas, pengerasan permukaan dan lain-lain untuk dibentuk
menjadi sebuah produk.
Baja merupakan paduan besi (Fe) dengan karbon (C),
dimana kandungan karbon tidak lebih dari 2%. Dengan hanya karbon dengan
persentase yang sedikit itu saja dapat mempengaruhi sifat baja tersebut.
Dapur
Baja Listrik
Panas yang dibutuhkan untuk pencairan baja adalah
berasal arus listrik yang disalurkan dengan tiga buah elektroda karbon dan
dimasukkan/diturunkan mendekati dasar dapur. Penggunaan arus listrik untuk
pemanasan tidak akan mempengaruhi atau mengkontaminasi cairan logam, sehingga
proses dengan dapur baja listrik merupakan salah satu proses yang terbaik untuk
menghasilkan baja berkualitas tinggi dan baja tahan karat (stainless steel).
Dalam proses pembuatan, bahan-bahan yang dimasukkan
adalah bahan-bahan yang benar-benar diperlukan dan besi bekas. Setelah
bahan-bahan dimasukkan, maka elektroda-elektroda listrik akan memanaskan bahan
dengan panas yang sangat tinggi (± 7000°C), sehingga besi
bekas dan bahan-bahan lain yang dimasukkan dengan cepat dapat mencair. Adapun
campuran-campuran lain (misalnya untuk membuat baja tahan karat) dimasukkan
setelah bahan-bahan menjadi cair dan siap untuk dituang.
Baja banyak digunakan karena baja mempunyai sifat
mekanis lebih baik dari pada besi, sifat baja antara lain:
- Tangguh dan ulet
- Mudah ditempa
- Mudah diproses
- Sifatnya dapat
diubah dengan mengubah karbon
- Sifatnya dapat
diubah dengan perlakuan panas
- Kadar karbon
lebih rendah dibanding besi
- Banyak dipakai
untuk berbagai bahan peralatan.
Walaupun baja lebih
sering digunakan, namun baja mempunyai kelemahan yaitu ketahanan terhadap
korosinya rendah.
Sumber : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37905/4/Chapter%20II.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar